Ancaman Tak Terlihat: Mikroplastik di Udara dan Risikonya bagi Manusia – Selama ini, pembahasan tentang pencemaran plastik sering kali berfokus pada laut, sungai, dan tanah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ancaman plastik tidak hanya mengendap di air atau daratan, tetapi juga melayang di udara yang kita hirup setiap hari. Partikel kecil yang dikenal sebagai mikroplastik kini telah menjadi bagian dari atmosfer, menimbulkan risiko baru bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran karena mikroplastik di udara tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi bisa dengan mudah masuk ke tubuh manusia melalui pernapasan. Lantas, apa itu mikroplastik udara? Bagaimana cara partikel ini bisa masuk ke atmosfer, dan apa saja dampaknya bagi kesehatan kita?
Asal Usul Mikroplastik di Udara
Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran sangat kecil, biasanya kurang dari 5 milimeter, yang berasal dari degradasi plastik berukuran lebih besar maupun dari produk plastik mikro yang digunakan sehari-hari. Jika di lautan mikroplastik muncul akibat sampah plastik yang terurai, di udara mikroplastik berasal dari berbagai sumber berikut:
1. Abrasi Tekstil Sintetis
Pakaian berbahan polyester, nylon, atau acrylic dapat melepaskan serat mikroplastik setiap kali dicuci atau digunakan. Serat-serat ini kemudian beterbangan di udara, terutama di ruangan tertutup.
2. Abrasi Ban Kendaraan
Gesekan ban mobil atau motor dengan aspal menghasilkan debu mikroskopis yang mengandung partikel plastik. Debu ini kemudian masuk ke udara dan mudah terhirup.
3. Degradasi Sampah Plastik di Lingkungan
Sampah plastik yang terpapar sinar matahari dan angin akan terurai menjadi partikel kecil. Angin kemudian membawa partikel ini ke atmosfer dan menyebarkannya ke area luas.
4. Produk Konsumen
Barang-barang sehari-hari seperti cat, kosmetik, hingga kemasan plastik sekali pakai berkontribusi menyumbang mikroplastik yang akhirnya melayang di udara.
5. Aktivitas Industri
Industri plastik, konstruksi, dan tekstil adalah kontributor besar dalam pelepasan mikroplastik ke atmosfer. Pekerja industri bahkan lebih berisiko terpapar dibanding masyarakat umum.
Dengan sumber yang begitu beragam, tidak heran jika penelitian menemukan mikroplastik hampir di seluruh penjuru dunia, mulai dari pusat kota hingga pegunungan terpencil.
Dampak Mikroplastik di Udara bagi Kesehatan Manusia
Meski ukurannya kecil, mikroplastik yang terhirup dapat memberikan dampak besar pada tubuh manusia. Partikel ini tidak mudah terurai dan bisa mengendap dalam sistem pernapasan maupun organ lainnya. Berikut beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Gangguan Pernapasan
Mikroplastik yang masuk ke saluran pernapasan dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan penumpukan partikel di paru-paru. Hal ini meningkatkan risiko penyakit seperti asma, bronkitis, hingga fibrosis paru.
2. Risiko Kanker
Beberapa jenis plastik mengandung bahan kimia berbahaya seperti ftalat dan bisphenol A (BPA) yang dikenal bersifat karsinogenik. Jika terhirup dalam jangka panjang, mikroplastik berpotensi meningkatkan risiko kanker paru-paru atau organ lain.
3. Masalah Sistem Imun
Mikroplastik yang menumpuk dalam tubuh dapat memicu respons imun berlebihan. Alih-alih melindungi, sistem imun bisa menjadi terganggu sehingga tubuh rentan terhadap penyakit.
4. Gangguan Hormonal
Kandungan kimia dalam plastik dapat bertindak sebagai endocrine disruptor, yaitu zat yang mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Efeknya bisa berupa gangguan reproduksi, masalah kesuburan, hingga gangguan pertumbuhan pada anak.
5. Potensi Masuk ke Sistem Pencernaan
Mikroplastik yang terhirup tidak hanya berhenti di paru-paru. Sebagian bisa tertelan melalui lendir atau makanan yang terkontaminasi, lalu masuk ke sistem pencernaan dan memengaruhi organ dalam.
6. Risiko Jangka Panjang yang Belum Diketahui
Karena penelitian mengenai mikroplastik di udara masih relatif baru, banyak efek jangka panjang yang belum sepenuhnya terungkap. Namun, melihat sifat plastik yang sulit terurai, risiko akumulasi dalam tubuh sangat mungkin terjadi.
Kesimpulan
Mikroplastik di udara adalah ancaman baru yang sering kali luput dari perhatian. Berasal dari tekstil, ban kendaraan, sampah plastik, hingga aktivitas industri, partikel kecil ini kini telah menjadi bagian dari udara yang kita hirup setiap hari. Meski tak kasatmata, dampaknya bagi kesehatan tidak bisa dianggap remeh: mulai dari gangguan pernapasan, risiko kanker, gangguan imun, hingga potensi mengganggu hormon tubuh.
Kesadaran akan masalah ini menjadi langkah awal untuk melindungi diri. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih bahan alami untuk pakaian, serta mendukung regulasi lingkungan yang lebih ketat bisa menjadi upaya kecil yang berdampak besar.
Pada akhirnya, mikroplastik di udara adalah cermin dari pola hidup manusia yang terlalu bergantung pada plastik. Jika tidak diubah, ancaman tak terlihat ini akan terus menghantui kesehatan generasi mendatang. Saatnya kita lebih peduli, bukan hanya pada sampah plastik yang terlihat, tetapi juga partikel halus yang melayang di udara, tak kasatmata, namun berbahaya.